Selasa, 25 Oktober 2016

In Love with Bus Again

Haloooo! Kali ini, aku mau share soal salah satu rutinitas yang kini hampir setiap hari aku jalani. Six days a week, kecuali hari libur. Ini sebenernya simpel aja sih, tapi aku nikmatin banget. Yaitu naik bus. Ya, akhirnya jadi anak naik bus lagi. Dan rutenya lebih jauh.

Jadi sebenarnya, awal masuk di sekolahku yang sekarang itu pengennya asrama. Tapi ternyata udah penuh, jadilah aku harus nungguin asrama yang baru jadi. Mau nggak mau harus bolak-balik dari Magelang ke Jogja, sekolahku. Awalnya bapak nganter jemput tiap hari, tapi karena ternyata uang bensinnya jadi membengkak dan uang belanja ibuk terancam, plus kerjaan bapak juga keteteran, akhirnya aku harus naik bus. Awal-awalnya sih, aku dilepas di daerah Tempel, Sleman, buat naik mini-bus (I call it engkel Jogtem, my lovely Jogtem kalau sopirnya baik) tapi udah seminggu ini harus berangkat dari rumah.

Naik bus itu seru. Seruuuu banget. Kita bisa nemuin orang-orang yang berbeda, cerita yang berbeda, setiap harinya. Yah, meskipun aku kadang kebanyakan molor, apalagi kalau bus pagi, pernah aku tidur dari daerah Muntilan sampai daerah Sleman. Itu gara-gara begadang karena... bukan belajar sih, hehe, karena ikut-ikut emak nonton mas Arka sama mbak Naura sayang-sayangan. Heheee~~

Nah, di bus itu, aku paling suka nebak karakter sopir sama kernetnya. Karena aku selalu naik bus pertama jam lima seperempat, biasanya pak sopir sama pak kernetnya masih suka bercandaan. Tapi kadang, pernah naik bus terakhir jaman SMP, sopir sama kernetnya udah flat face gitu.

Hal kedua, kalau naik Cemara Tunggal, Ragil Kuning, atau bus apapun jurusan Borobudur dari Jombor, itu kadang ada bulenya. Waah, seru banget deh kalau sampe bisa ngobrol. Pengalaman ngobrol sama bule paling seru itu justru dateng pas aku masih kelas 7 SMP, dan bahkan saat itu belum punya seragam SMP. Waktu itu, aku dan sebuah grup bernama BBC (Borobudur Bus Community) dengan tingkat kealayan penuh dan kepercayaan diri dan hasrat ingin ngomong Inggris yang menggebgebu, bertemu dengan seorang bule cantik dari Belanda yang namanya Anna. Kita ngobrol heboh banget sampai hampir semua manusia di bus itu memusatkan perhatiannya ke kita.

Dan beberapa hari kemudian, Anna mengirimkan sebuah e-mail yang isinya pada dasarnya menceritakan bahwa ia sudah berkunjung ke Borobudur dan sangat kagum. Nah sayang banget waktu itu aku masih bad banget Inggrisnya, jadi aku balesnya pakai bantuan GTranslate dan itu ancurrr banget.

Nah, segini dulu aja ya. Aku sambung lain kali. Byeeee :**


 

Salma Fannisha Template by Ipietoon Cute Blog Design